Minggu, 01 Desember 2019



E-LEARNING

Hasil gambar untuk e learning


Pengertian e-learning
E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:
  1. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27). 
  2. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).
  3. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013)

Manfaat e-learning
  1. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
  2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
  3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.

Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009:309) adalah:
  1. Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan  proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
  2. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
  3. Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
  4. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
  5. Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
  6. Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.

Kelebihan e-learning
  1. Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks, animasi, suara, video. 
  2. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.
  3. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan, mata pelajaran sesuai kebutuhan.
  4. Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test

Kekurangan e-learning
  1. Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
  2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
  3. Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan. 
  4. Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, dan technology).
  5. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
  6. Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.
  7. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
  8. Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta didik. 
  9. Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai.
  10. Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.
  11. Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur pertanyaan diperlukan.
  12. Peserta didik dapat merasa terisolasi.

Perusahaan yang menggunakan e-learning

- PT Suzuki Indomobil Motor

1. Analisis Sistem yang Berjalan

Sistem yang berjalan saat ini (Gambar 1) sebagai berikut: (1) Bagian HRD memasukkan data trainee yang akan mengikuti training dan trainer yang akan bertugas sebagai instruktur; (2) Bagian HRD mengirimkan silabus materi dan draft materi training yang akan digunakan pada training tersebut kepada HRD Head; (3) Jika ada materi yang kurang, HRD Head akan memberikan materi tambahan. Jika tidak ada, HRD Head akan menyetujui materi training tersebut dan memberitahukan kepada Bagian HRD; (4) Bagian HRD akan melakukan pemeriksaan pada kalender perusahaan untuk menentukan jadwal training; (5) Setelah fix, Bagian HRD akan memberikan jadwal fix dan materi 320 ComTech Vol.2 No. 1 Juni 2011: 317-324 training kepada HRD Head.
(6) Setelah mempelajari, HRD Head akan mengirimkan memo pengadaan latihan, dan sekaligus mengundang trainee; (7) Bagian HRD mengirimkan undangan training kepada trainee melalui email; (8) Bagian HRD memberikan jadwal fix dan materi training kepada trainer untuk dipelajari; (9) Trainer memberikan materi atau pengajaran kepada trainee; (10) Setelah itu, terjadi proses tanya jawab antara trainer dengan trainee; (11) Trainee mengikuti ujian guna untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman trainee terhadap materi yang diberikan. Kemudian, trainer mengawasi trainee yang sedang mengikuti ujian. (12) Trainer memeriksa jawaban ujian para trainee, lalu (13) memberikan score atau nilai. (14) Score dikirimkan via email kepada Section Head agar ia mengetahui hasil dari training yang dijalankan oleh karyawannya; (15) Section Head memberikan pengumuman nilai kepada trainee.

2. Masalah yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi dalam penulisan makalah ini adalah: (1) Sebanyak 23 % trainee merasa waktu pelatihan yang terbatas sehingga materi yang disampaikan tidak mencapai sasaran pembelajaran; (2) Tidak adanya media yang memudahkan pendistribusian materi training dan informasi lain (jadwal tes, nilai, pengumuman) kepada karyawan diluar jam training; (3) 90% trainee membutuhkan konsultasi dengan trainer di luar jam training.

3. Usulan Pemecahan Masalah

Untuk membuat proses training menjadi lebih fleksibel, maka sebaiknya PT. Suzuki Indomobil Motor meminimalkan masalah yang dihadapi. Usulan penyelesaian masalah diatas dapat diatasi dengan: (1) Mengganti atau menambahkan media penyampaian yang digunakan dalam memberikan materi kepada trainee. Media penyampaian yang baru akan menggunakan sistem yaitu Learning Management System berbasis web; (2) Menyediakan fasilitas download materi untuk memudahkan dalam pendistribusian materi training dan notifikasi email yang bertujuan untuk memberitahukan kepada trainee akan jadwal tes dan informasi lainnya yang berhubungan dengan training tersebut; (3) Menyediakan discussion forum sebagai wadah untuk komunikasi dan berdiskusi mengenai materi dengan trainer maupun trainee lainnya.

Keutungan menggunakan E-learning di perusahaan
1. Fleksibel
Penerapan e-learning dalam perusahaan akan memberikan fleksibelitas yaitu e-leraning akan lebih bersifat efisien dalam mengatur waktu pembelajaran. Proses training perusahaan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa menghabiskan banyak waktu.
2. Mandiri
Penerapan e-learning dalam perusahaan bersifat mandiri. Materi pembelajaran dapat diakses melalui komputer, laptop, smartphone dengan menggunakan jaringan koneksi internet. Dengan begitu karyawan perusahaan dapat mengakses pembelajaran e-learning secara mandiri, belajar dengan kemauan sendiri dan karyawan dapat menentukan waktu yang tepat baginya untuk melakukan pembelajaran, hal itulah yang membedakan antara penerapan pembelajaran e-learning dengan proses belajar yang bersifat konvensional. selain itu karyawan akan bisa lebih fokus menerima pembekalan atau pembelajaran dari perusahaan.
3. Hemat Biaya Pengeluaran
Penerapan e-learning dalam perusahaan akan membantu meringankan biaya training.
4. Pembelajaran Secara Continue
Dengan menerapkan e-learning dalam perusahaan maka materi yang dibagikan kepada karyawan dapat dipelajari atau dibaca berulang-kali dalam bentuk data,video, audio visual dan lain sebagainya.
5. Jangkauan Yang Luas
E-learning dapat menjangkau siapa saja dan seberapa jauh jaraknya dengan begitu akan sangat menguntungkan perusahaan dalam proses training karyawan.
6. Penyebaran Pembelajaran Sangat Cepat
Pembelajaran melalui media sosial e-learning bersifat cepat, sehingga karyawan dapat mengakses materi pembelajaran dengan segera.

DAFTAR PUSTAKA

  • Allen, Michael. 2013. Michael Allen’s Guide to E-learning. Canada : John Wiley & Sons.
  • Ardiansyah, Ivan. 2013. Eksplorasi Pola Komunikasi dalam Diskusi Menggunakan Moddle pada Perkuliahan Simulasi Pembelajaran Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung-Indonesia.
  • Chandrawati, Sri Rahayu. 2010. Pemanfaatan E-learning dalam Pembelajaran. No 2 Vol. 8. http://jurnal.untan.ac.id/
  • L. Tjokro, Sutanto. 2009. Presentasi yang Mencekam. Jakarta: Elex Media Komputindo.
  • L. Gavrilova, Marina. 2006. Computational Science and Its Applications - ICCSA 2006: 6th International Conference. Glasgow, UK: Springer.
  • Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
  • Pranoto, Alvini.dkk. 2009. Sains dan Teknologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  • Sujana, Janti Gristinawati dan Yuyu Yulia. 2005. Perkembangan Perpustakaan di Indonesia.  Bogor: IPB Press.
  • Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI.2007.Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan.Bandung:PT IMPERIAL BHAKTI UTAMA.
    Prawiralaga, Dewi Slma.Mozaik Teknologi Pendidikan e-learning.Jakarta:PRENADAMEDIA
  • https://media.neliti.com/media/publications/165996-ID-perancangan-training-dengan-e-learning-p.pdf